Macam-macam variabel Penelitian
Macam-macam Variabel
Disusun untuk Memenuhi Tugas Metode
Penelitian Kuantitatif
DISUSUN
OLEH :
1. Nurhayati : (14510016)
PROGRAM STUDI ILMU SOSIATRI
SEKOLAH TINGGI
PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian ilmiah pada hakikatnya
merupakan penerapan metode ilmiah dalam kegiatan keilmuan. Penelitian merupakan
kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dengan fakta
empirik di dunia nyata. Hubungan nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan dengan
bersandar kepada variabel, sedangkan hubungan nyata lazim dibaca dengan
memperhatikan data tentang variabel itu.
Penelitian ilmiah yang mengukur
variabel dalam penelitiannya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantutatif dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan-hubungan antar
fenomena, menentukan kausalitas dari variabel-variabel. Pendekatan penelitian
semacam ini bermaslahat untuk menguji teori. Hal ini dilakukan melalui
pengujian validitas hubungan variabel-variabel dalam rangka menguji atau mengubah
teori.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan
sebagai suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin
peneliti melakukan penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal
juga yang menyebabkan kita lupa mengenai apa dan seperti apa variabel
serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang
menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya mengupas dengan benar variabel akan
menjadi suatu hal yang sangat penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
pengertian variabel ?
2. Apakah kegunaan variabel ?
3. Ada berapa
jenis variable dalam penelitian ?
4. Bagaimana Pengukuran Variabel dan Korelasi antar Variabel ?
Bab II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Variabel
Variabel
Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007) Secara Teoritis,
para ahli telah mendefinisikan Variabel sebagai berikut :
Menurut
Kerlinger (1973) variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan
dipelajari. Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status
social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dll. Variabel dapat
dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda
(different values). Dengan demikian, Variabel itu merupakan suatu yang
bervariasi.
Sedangkan
menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana
peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Menurut (Bhisma Murti
(1996) variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai.
Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Dengan demikian, variabel dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Berdasarkan
pengertian – pengertian di atas, maka dapat dirumuskan definisi variabel
penelitian
adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”
2.
KegunaanVariabel
Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode
pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan
data
• Untuk pengujian hipotesis
Dalam
pelaksanaan penelitian, sebaiknya variabel penelitian ditetapkan dengan baik.
Hal ini dimaksudkan agar variabel penelitian tersebut relevan dengan tujuan
penelitian dan dapat diamati dan dapat diukur.
Dalam
suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasikan, diklasifikasikan dan
didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian
hipotesis.
3.
Jenis-jenis
Variabel penelitian
Dalam
terminologi Metodologik, dikenal beberapa macam variabel penelitian.
Berdasarkan hubungan antara satu variabel satu dengan variabel yang lain, maka
macam – macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
a.
Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel
ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel
Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural,
Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen. Variabel Bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena
bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
Contoh :
“Pengaruh metode
mengajar terhadap hasil belajar siswa”, maka metode mengajar adalah variabel
independen (variabel bebas)
b. Variabel Dependen
(Variabel terikat)
Sering
disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel
Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung. Dalam SEM (Structural
Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen
disebut juga sebagai Variabel Indogen. Variabel Terikat merupakan Variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut
Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel
independent.
Contoh :
“Pengaruh metode
mengajar terhadap hasil belajar siswa”, maka hasil belajar adalah variabel
dependen (variabel terikat)
c. Variabel Moderator
Variabel
Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah)
hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Variabel Moderator disebut
juga Variabel Independen Kedua.
Contoh
hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan
prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan
iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan
dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.
Iklim
belajar
(Variabel moderator)
|
Prestasi
belajar
(variabel dependen)
|
Motivasi
belajar
(variabel independen)
|
d. Variabel Intervening
Dalam
hal ini Tuckman (1988) menyatakan “an intervening variable is that factor
that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure,
or manipulate”. Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi
tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara
yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel
Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel
Terikat.
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan
akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini
ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel
penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan
Tempat Tinggal.
e. Variabel Kontrol
Variabel
Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam
penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh :
Pengaruh Metode
Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Menyelesaikan Soal cerita.
Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode
Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya
Standard Keterampilan sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang sama
(tingkat/semesternya sama), dari institusi yang sama.
4.
Pengukuran
Variabel dan Korelasi antar Variabel
A.
Pengukuran
Variabel
Pengukuran variabel Penelitian dapat
dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu :
1. Skala Nominal
Skala
Nominal adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota yang
mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota
himpunan yang lain.
Misalnya
:
• Jenis Kelamin :
dibedakan antara laki – laki dan perempuan
• Pekerjaan : dapat
dibedakan petani, pegawai, pedagang
• Golongan Darah :
dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
.
2. Skala Ordinal
Skala
Ordinal adalah skala variabel yang menunjukkan tingkatan – tingkatan.Skala
Ordinal adalah himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat
atau jabatan. Skala Ordinal adalah kategori yang dapat diurutkan atau diberi
peringkat.Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang batas satu variasi
nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan
hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada nilai
yang lain.
Contoh :
• Tingkat Pendidikan :
dikategorikan SD, SMP, SMA, PT
• Pendapatan : Tinggi,
Sedang, Rendah.
3. Skala Interval
Skala
Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu dengan yang
lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.Dikatakan Skala
Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan nilai
pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti.Nilai variasi pada Skala
Interval juga dapat dibandingkan seperti halnya pada skala ordinal (Lebih
Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb); tetapi Nilai Mutlaknya tidak dapat dibandingkan
secara Matematis, oleh karena itu batas – batas Variasi Nilai pada Skala
Interval bersifat arbiter (angka nolnya tidak absolute)
Contoh :
• Tingkat Kecerdasan,jarak, prestasi belajar, penghasilan dan
sikap yang dinyatakan dalam skor.
4. Skala
Ratio (Skala
Perbandingan).
Skala
Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga variasi nilainya
memunyai batas yang tegas dan mutlak ( mempunyai nilai NOL ABSOLUT ).
Misalnya :Tinggi Badan,
Denyut Nadi, Berat Badan,Dosis Obat,
dsb.
B. Korelasi antar Variabel
Dikenal 3 macam Korelasi
antar Variabel, yaitu :
1.
Korelasi Simetris
Korelasi Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat
hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh – mempengaruhi ; masing – masing
bersifat mandiri.
Korelasi Simetris
terjadi karena :
Ø Kebetulan.
Misalnya : Kenaikan gaji
dosen dengan turunnya hujan deras.
Ø Sama – sama merupakan
akibat dari faktor yang sama (Sebagai akibat dari Variabel Bebas)
Contoh : Hubungan antara
berat badan dan tinggi badan. Keduanya merupakan variable terikat dari variable
bebas yaitu “Pertumbuhan”.
Ø Sama – sama sebagai
Indikator dari suatu konsep yang sama.
Misalnya : Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan
ketahanan kontraksi otot ; Keduanya merupakan indicator “Kemampuan” Kontraksi
Otot.
2.
Korelasi Asimetris
Korelasi Asimatris ialah Korelasi antara dua variable dimana
variable yang satu bersifat mempengaruhi variable yang lain ( Variable Bebas
dan Variable Terikat ). Contoh : Tingginya kadar lipoprotein dalam darah akan
mengakibatkan arterosklerosis.
3.
Korelasi Timbal Balik
Korelasi Timbal Balik adalah Korelasi antar dua variable yang
antar keduanya saling pengaruh – mempengaruhi.
Contoh :
Korelasi antara
Malnutrisi dan Malabsorbsi.
Malabsorbsi akan
mengakibatkan Malnutrisi, sedangkan Malnutrisi mengakibatkan atrofi selaput
lendir usus yang akhirnya menyebabkan malabsorbsi.
ditetapkan
variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang
sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah
perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian yang telah disampaikan dalam BAB II dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yakni:
Variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Berdasarkan
hubungannya variabel dibagi menjadi enam yaitu variabel dependen atau variabel
tidak bebas Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening,
variabel moderator, variabel control, variabel acak atau random. Sedangkan korelasi antar Variabel, ada
3 yaitu :
korelasi simetris, korelasi asimatris, korelasi
timbal
balik dan
Daftar
Pustaka
Alimul, Azis (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data,
Jakarta, Salemba Medika.
Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur
Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.
Rakim. 2011. Pengertian
Variabel dan Hipotesis Penelitian.
Sugiyono (2007). Statistik untuk Penelitian, Jakarta,
Alfabeta.
Comments
Post a Comment