Konsep Mental Wirausaha Terlengkap



BAB 1
A. Latar Belakang
Diera globalisasi ini persaingan diberbagai bidang semakin ketat. Dalam kondisi seperti ini maka diperlukan generasi muda yang bermental kuat,rajin,bersemangat tinggi,mempunyai jiwa optimis,dinamis dan mau bekerja keras serta bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Generasi seperti itulah yang dapat menyelamatkan bangsa kita dari keterpurukan di bidang ekonomi, seperti yang dialami Indonesia saat ini.sikap seperti diatas merupakan sikap dasar seorang wirausaha.
Manusia yang bermental wirausaha mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Disamping kemauan keras, manusia yang bersikap mental wirausaha mempunyai keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada dirinya. Kita harus menyadari dan mensyukuri bahwa tuhan telah memberi modal kepada kita berupa akal dan pikiran,sikap,mental,tenaga,kemauan dan sebaggainya. Semua kelebihan yang kita miliki harus dimanfaakan dan ditingkatkan untuk hal-hal positif dalam hidup kita.
Pergaulan dengan orang-orang sukses dalam hidup kita memberikan hal yang positif. Dengan demikian kita lebih terpengaruh untuk mencontoh mereka. Jangan beranggapan bahwa mereka yang sukses hanyalah keturunan pengusaha sukses atau konglomerat saja sebab kenyataannya banyak pula pengusaha sukses yang merintis usahanya dari nol. Apakah kunci keberhasilan usaha mereka? Jawaban utamanya adalah karena mereka memiliki kemauan keras untuk sukses dan keyakinan yang kuat dalam jiwa untuk sukses. Kemauan keras dapat diartikan adanya komitmen yang tinggi dalam diri seorang sehingga tidak akan pernah menyerah sebelum berhasil memperoleh cita-citanya
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa konsep mental wirausaha ?
2. Seperti apa sikap dasar yan harus dimiliki wirausaha ?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep mental wirausaha.
2. Untuk mengetahui sikap dasar yang harus dimiliki seorang wirausaha.


BAB II
Pembahasan
A. Konsep Mental Wirausaha
Mental adalah hal mendasar yang dimiliki oleh seseorang, cerminan atas mental adalah sikap seseorang dalam berperilaku. Manusia yang bermental wirausaha menurut (Soemanto,1984:48) mempunyai kemampuan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Setiap orang mempunyai tujuan dan kebutuhan tertentu dalam hidupnya. Sayang, tidak setiap orang memiliki tujuan yang jelas dan operasional sehingga terbayang jelas jalan yang harus ditempuh untuk mencapainya. Apabila kita menanyai seseorang mengenai apakah tujuan dan kebutuhan hidupnya, sering mendapat jawaban, bahkan ia bertujuan untuk dapat hidup bahagia.
Kalau kita tanyakan lebih lanjut mengenai kebahagian yang bagaimana, ia menjadi bingung. Tujuan yang samar-samar kurang memberikan motivasi pada diri seseorang untuk berusaha mencapai tujuan. Kekuatan untuk mencapai tujuan adalah kemauan. Apabila kita berkemauan keras, maka jalan akan terbuka sehingga kita dapat mencapai tujuan kita. Ada pepatah, bila ada kemauan pasti ada jalan. Jadi kemauan yang keras merupakan kunci dari pada keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan. Hanya orang yang berkemauan keras saja yang bias mencapai hidup sukses. Sebaliknya, orang yang kurang memiliki kemauan keras akan mudah menyerah kepada keadaan yang menimpa dirinya. Orang yang kemauannya lemah kurang mampu berusaha memperbaiki nasib hidupnya, menjadi suka tergantung dan biasanya cenderung menjadi malas. Apakah yang dapat dicapai orang malas? Banyak orang yang tidak maju, kurang berprestasi oleh karena adanya sifat ini. Ingin berkeinginan untuk hidup sukses, tetapi justru orang lain yang dapat mencapai kesuksesan.
Disamping berkemauan keras, manusia yang bersikap mental wirausaha memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada dirinya.  Kita lahir di dunia telah dibekali dengan perlengkapan dan kekuatan sang pencipta agar kita dapat hidup dan menaklukan alam sekitar kita. Keyakinan inilah yang memberikan harapan, kegairahan serta semangat untuk bekerja atau berbuat ke arah tercapainya tujuan-tujuan hidup kita. Bagaimana menimbulkan kenyataan yang kuat dalam hidup kita? Ingat bahwa yang dimaksud  dengan keyakinan kuat di sini dapat disamakan dengan fanatisme dalam sikap dan pendangan hidup seseorang.

 Keyakinan yang kuat dapat kita tumbuhkan di dalam jiwa kita dengan syarat:
a)        Kita harus mengenal diri kita sendiri (dimulai dari hobi dan kebiasaan) sebagai makhluk yang memiliki kelemahan, namun memperoleh anugerah kekuatan dari Yang Maha Kuasa untuk mengatasi kelemahan kita itu. Jika seseorang mampu mengenal dirinya maka ia menemukan kebenaran tentang dirinya. Bagi seoran calon wirausaha sanat pentin pengenalan terhadap diri sendiri yang diunakan untuk menenal lingkunan, mengindra peluang bisnis dan menerahkan sumber daya alam, guna meraih peluang dalam batas resiko yang tertanggungkan, untuk menikmati nilai tambah. Kosep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang karena konsep diri dianalogikan sebagai operating system yang menjalankan suatu komputer. Berikut adalah macam-macam konsep diri :
1. Konsep diri dasar yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya yang sesungguhnya.
2. Konsep diri social yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya dalam pandangan orang lain.
3. Kosep diri ideal yaitu apa yang diingingkan seseorang sebagai gambaran dirinya.
b)        Kita harus percaya kepada kemampuan diri sendiri, bahwa kita memiliki potensi tersendiri yang tidak kurang kuatnya dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Coba renungkan, kalau orang lain bias mencapai kesuksesan, mengapa kita tidak bisa?
c)        Kita harus mengetahui dengan jelas terhadap tujuan-tujuan serta kebutuhan kita, dimana kita dapat mendapatkannya, bagaimana cara-cara untuk mencapai atau memenuhinya, serta kapan/beberapa lama target waktu untuk mencapai/memenuhinya, serta Setiap tujuan, kebutuhan dan rencana-rencana kita harus senantiasa menguasai jiwa kita dengan penuh kesabaran. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan kepada diri sendiri, sehingga dengan demikian timbul pula kegairahan dan semangat unaqtuk maju dan kita terdorong dan tergerak untuk berbuat.
Manusia yang bersikap mental wirausaha memiliki sifat kejujuran dan tanggung jawab. Salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam berusaha dan berwirausaha adalah kepercayaan dari orang lain terhadap dirinya. Agar seseorang menorah simpati dan kepercayaan orang lain dalam berusaha, maka ia harus memiliki sifat kejujuran dan tanggung jawab ini. Banyak orang yang tidak dapat dipercaya oleh orang lain, baik dibidang usaha maupun karier oleh karena mereka tidak jujur dan tidak memiliki rasa tanggung jawab. Hal semacam ini terlebih-lebih kita rasakan pada lapangan-lapangan kerja itu, faktor kejujuran dan tanggung jawab mendapatkan sorotan dan penilaian yang serius dari pihak manajer atau pemilik perusahaan. Pendeknya dunia pekerjaan akan menolak sifat-sifat semacam itu. Akan lebih untung manusia yang dalam usahanya untuk mengubah nasib mau berusaha mengubah diri untuk memiliki sifat-sifat kejujuran dan tanggung jawab, sehingga akhirnya ia percaya kepada dirinya sendiri dan dipercaya oleh orang lain.
Berikut adalah cara untuk melatih mental jujur dan bertanggung jawab :
a)        Mendidk diri sendiri sehingga memiliki moral yang tinggi. Dengan perkataaan lain, kita hendaknya belajar untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; belajar untuk memperoleh kemerdekaan batin; belajar untuk mementingkan keutamaan; belajar untuk mematuhi hukum-hukum yang berlaku; dan belajar untuk berlaku adil kepada sesame manusia.
b)        Melatih disiplin diri sendiri (“seif-descpline”). Mustahil bagi kita begitu saja menjadi manusia jujur dan bertanggung jawab, apabila kita tidak membina kepribadian kita. Rasa tanggung jawab dapat ditumbuhkan di dalam diri kita melalui latihan disiplin. Dengan melatih disiplin diri sendiri, maka kita akan memperoleh ketabahan, keuletan dan keteraturan tingkah laku dan perbuatan kita.
c)        Berorientasi kepada tujuan dan kebutuhan hidup. Dalam setiap kegiatan dan usaha kita, kita harus selalu ingat akan tujuan dan kebutuhan hidup kita. Setiap kegiatan dan usaha selalu kita lihat manfaatnya bagi tercapainya tujuan atau terpenuhinya kebutuhan kita. Dengan berorientasi pada tujuan disertai pengenalan akan manfaat setiap usaha dan kegiatan kita, maka hal ini akan menarik minat kita, dan minat yang kuat akan memancing kemauan kita untuk berbuat lebih lanjut.
B. Sikap Dasar Wirausaha
Karakter wirausaha merupakan watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Membangun karakter (character bildin) adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan denan orang lain.
Totok S. Wiryasaputra (2003:3-4) menyatakan sepuluh sikap dasar (karakter) yang harus dimiliki wirausaha yaitu :
1. Visionary (Visioner)
Yaitu mampu melihat jauh kedepan, selalu melakukan yang terbaik pada masa kini, sambil membayangkan masa depan yan lebih baik. Seorang wirausaha cenderung kreatif dan inovatif.
2. Positive (bersikap positif)
Yaitu membantu seorang wirausaha selalu berfikir yang baik, tidak tergoda memikirkan hal-hal yang bersifat negatif, sehingga ia mampu mengubah tantangan menjadi peluang dan selalu berpikir akan sesuatu yang lebih besar.
3. Confident (percaya diri)
            Sikap ini akan memandu seseorang dalam mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap percaya diri tidak selalu menatakan “Ya” tetapi juga berani menatakan “Tidak” jika meman diperlukan.



4. Genuine (asli)
Seorang wirausaha harus mempunyai ide, pendapat dan mungkin model sendiri. Bukan berarti harus menciptakan sesuatu yang betul-betul baru, dapat saja ia menjual sebuah produk yang sama dengan yang lain, namun ia harus member nilai tambah atau baru.
5. Goal Orientied (berpusat pada tujuan)
Selalu berorientasi pada tugas dan hasil. Seorang wirausaha ingin selalu berprestasi, berorientasi pada laba, tekun, tabah, bekerja keras, dan disiplin untuk mencapai sesuatu yang telah ditetapkan.
6. Persistent (Tahan Uji)
Harus maju terus, mempunyai tenaga, dan semangat yang tinggi, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, dan kalau jatuh segera bangun kembali.
7. Ready to face a risk (sikap menghadapi resiko)
Resiko yang paling berat adalah bisnis gagal dan uang habis. Siap sedia untuk menghadapi resiko, persaingan, harga turun naik, kadang untung atau rugi, barang tidak laku atau tidak ada order. Harus dihadapi dengan penuh keyakinan. Sehingga harus membuat perencanaan yang matang, sehingga tantangan dan resiko dapat diminimalisisasi.
8. Creative (Kreatif menangkap peluang)
Peluang selalu ada dan lewat didepan kita. Sikap yan tajam tidak hanya mampu melihat peluang, tetapi jua mampu menciptakan peluang.


9. Healthy Competitor (menjadi pesaing yang baik)
Kalau berani memasuki dunia usaha, harus berani memasuki dunia persaingan. Persaingan jangan membuat stres, tetapi harus dipandang untuk membuat kita lebih maju dan berpikir secara lebih baik. Sikap positif membantu untuk bertahan dan unggul dalam persaingan.
10. Democratic leader (pemimpin yang demokratis)
Memiliki jiwa kepemimpinan yang demokratis, mampu menjadi teladan dan inspirator bai yang lain. Mampu membuat orang lain bahagia, tanpa kehilangan arah, dan tujuan, dan mampu bersama oran lain tanpa kehilanan identitas dirinya.

Proses pembangunan karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak mudah dan seketika atau serta merta. Diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan moral choice (keputusan moral) dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praktis, refleksi, dan praktik. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak seseorang. Pentignnya karakter dalam kewirausahaan yaitu bahwa karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan (brains and learning) seoran wirausaha









Daftar Pustaka

Bayu,Kartib dan Suryana,Yuyus. 2011. Kewirausahaan (pendekatan karakteristik wirausahawan sukses). Jakarta: Kencana

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Syarat uji korelasi

Pengantar Kesarinahan

Definisi konsep Perencanaan sosial